Judi Besar Bisnis Kripto

Setelah “Crypto Winter” pada 2022 karena jatuhnya harga mata uang kripto, ledakan token Luna dan Terra, sampai bangkrutnya Celsius Network dan FTX pada 2023, malah terjadi lonjakan harga kripto disertai sedikit gejolak di pasar. Mendorong penegakan aturan keras yang menargetkan tidak hanya para penipu investasi kripto kecil-kecilan, tapi juga kepada beberapa nama besar di industri kripto.

Pada Maret lalu, Commodities and Futures Trading Commission (CFTC) mengajukan tuntutan terhadap Binance karena diduga melakukan bisnis ilegal di Amerika. Kemudian pada Juni, SEC mengajukan keluhan setebal 136 halaman terhadap perdagangan kripto karena menerapkan bisnis yang mengakali undang-undang Amerika dengan tidak pernah mendaftar sebagai bursa trading resmi. Pada bulan yang sama, SEC juga mengajukan keluhan terhadap Coinbase karena menjalankan bursa kripto diluar aturan. Dan baru minggu lalu, SEC, CFTC dan Departemen Kehakiman mengajukan tuntutan hukum terhadap Alex Mashinky, pendiri dan mantan CEO Celsius.

Binance dan Coinbase tentu saja menyangkal tuduhan itu, seperti halnya Mashinsky. Tetapi sudah banyak bukti keluhan yang memberatkan, seperti Celsius misalnya, pada dasarnya beroperasi sebagai semacam bank kripto yang menawarkan rekening berbunga 18% kepada nasabah tapi kemudian menggunakan sebagian uang itu untuk menyalurkan kredit berisiko tinggi tanpa asuransi. Menurut Departemen Kehakiman (DOJ), Mashinsky membangun Celsius sebagai alternatif bank tradisional dengan jaminan keamanan aset dan bersikeras bahwa kreditnya tidak berisiko. Tapi faktanya ratusan ribu nasabah kehilangan tabungan saat Celsius bangkrut.

Keluhan CFTC dan SEC terhadap Binance menggambarkan sebuah perusahaan kripto dengan sengaja menghindari regulasi sebanyak mungkin seperti tidak memiliki kantor pusat dan tidak ingin tunduk pada sistem peraturan satu negara mana pun. Meskipun induk Binance tidak memiliki izin hukum untuk melayani pelanggan AS tapi anak perusahaannya membuat binance.us untuk menggaet pelanggan Amerika dengan menginstruksikan menggunakan VPN untuk menghindari aturan pemerintah.

Beberapa perusahaan kripto juga dianggap dengan sengaja melakukan “geofencing” terhadap wilayah Amerika untuk menghindari atau meminimalkan efek peraturan dan biaya bisnis. Jika Celsius mengaku sebagai bank, maka harus memenuhi persyaratan modal dan tunduk pada audit. Sedangkan Binance yang mengaku sebagai bursa kripto seharusnya tidak boleh menjadi lembaga kliring untuk menghindari konflik kepentingan dan korupsi, seperti yang dituduhkan kepada FTX.

Semua pihak kripto mungkin akan menang terhadap tuduhan pemerintah. Coinbase sempat termotivasi saat seorang hakim Amerika memutuskan bahwa mata uang kripto Ripple (XRP) dianggap aman jika diperdagangkan oleh investor institusional, dan bukan investor ritel. Jika mata uang kripto bukan sekuritas, maka Coinbase tidak perlu mendaftar sebagai bursa sekuritas. Jelas bahwa perusahaan-perusahaan kripto ini memahami bahwa mereka sedang bermain api dan menjalankan risiko hukum negara.

Jadi, mengapa perusahaan-perusahaan tetap nekat melawan? Dalam beberapa hal mereka mengikuti jalan yang dirintis oleh beberapa startup teknologi seperti Uber dan Airbnb. Di tahun-tahun awalnya, perusahaan-perusahaan tersebut melanggar peraturan kota dan negara bagian secara diam-diam. Uber yang terkenal menentang peraturan taksi dengan mendefinisikan dirinya sebagai platform yang hanya menghubungkan pengendara dan pengemudi, bukan sebagai perusahaan transportasi. Airbnb juga berpendapat bahwa dia hanya platform penghubung, bukan perusahaan hotel yang memiliki pintu keluar darurat.

Perusahaan-perusahaan ini berpendapat bahwa peraturan lama perlu disesuaikan dengan cara baru. Dan perusahaan-perusahaan teknologi berjudi bahwa jika mereka menjadi besar dan populer, pemerintah sebagai regulator tidak punya pilihan selain mengadaptasi peraturan untuk mengakomodasi.

Dan itu bukan taruhan yang buruk karena sebagian perusahaan teknologi akhirnya berdamai dengan peraturan seperti bernegosiasi dengan regulator daripada mengabaikannya. Tapi Uber dan Airbnb sekarang adalah institusi kehidupan kota meski awalnya dianggap pelanggar hukum.

Hal yang sama mungkin akan terjadi pada perusahaan kripto, tapi rintangan yang mereka hadapi adalah peraturan keuangan Amerika yang sangat sulit dihindari dan memiliki konsekuensi yang jauh lebih keras daripada peraturan bisnis taksi atau hotel. CFTC misalnya, meminta Changpeng Zhao untuk secara permanen menghentikan trading Binance. Jadi sementara perusahaan semacam ini hanya mampu beroperasi dengan mengakali aturan yang akhirnya di pengadilan, mungkin mencapai kesepakatan yang harus dibayar mahal kepada regulator dan di bawah payung peraturan AS. Pertanyaan besarnya adalah jalan mana yang akan mereka pilih?


Posted

in

by

Tags: